Senin, 04 Januari 2010

This Is My 2010. Where’s yours?


”Tahun Baru, semangat baru”. Demikianlah salah satu slogan yang seringsekali kita dengar ketika tahun baru masehi menjelang. Saat semangat kita bagai bara api yang diguyur isooktana (bensin). Begitu menyala-nyala dan seketika itu pula memanaskan udara disekitarnya dengan jilatan apinya.

Semangat-semangat baru yang berkobar ini seringkali hanya berjalan selama beberapa bulan saja, atau bahkan hanya beberapa hari. Ibarat ombak yang berkejar-kejaran, menggulung-gulung, seketika itu ia datang dan seketika itu pula pergi meninggalkan bibir pantai. Semangat baru itu seringkali menurun seiring dengan bertambahnya waktu yang kita lalui. Kian hari, asa itu bukannya semakin muncul, malah justru semakin tenggelam oleh rutinitas yang silih berganti.

Disadari atau tidak, hal ini tentu terjadi bukannya tanpa alasan. Adalah hal yang wajar, ketika semangat itu menjadi pudar, karena termakan oleh rutinitas yang begitu membosankan, karena banyaknya hal yang membuat fokus kita menjadi kian kacau. Namun tidakkah kita mencoba berpikir sejenak, saudaraku?
Semangat yang luntur itu sebenarnya bukan disebabkan kekurang seriusan kita didalam menggapai apa yang menjadi targetan perubahan kita, namun karena ketidak jelasan apa yang sebenarnya kita kejar. Kekaburan kita akan apa yang ingin kita capai lah yang membuat kita menjadi cepat kehilangan semangat.

Ibarat seorang pembeli pembeli buku yang sedang mencari buku pengembangan diri. Ia tak tahu, apa judul buku yang ia akan cari, siapa penulisnya, buku pengembangan diri macam apa yang ia perlukan. Tentang manajemen waktu-kah, manajemen prioritas, psikologi terapan-kah, atau apa?! Ada ribuan macam buku pengembangan diri yang tersedia disaentro bumi ini. Yang manakah ia akan pilih. Yang penulisnya adalah orang terkenal, atau yang penulisnya hanyalah seorang amatiran belaka yang baru pertama kali menulis? Dimanakah ia akan membelinya? Haruskah ditoko buku Impor yang berlantai kaca dan dibayar menggunakan kurs EURO, atau dipasar loak berdinding triplek saja yang dapat dibeli dengan 2 lembar uang lima ribuan? Ia menginginkan buku yang enak dibaca, praktis dan to the point atau ia membutuhkan buku tentang pengembangan diri yang bisa membuat dahi mengkerut, mata terbelalak dan hidung kembang-kempis?
Ia bisa saja berkeliling dunia, menyapa setiap kota dan mengunjungi setiap toko buku, menelusuri secara cermat satu persatu buku yang ada disetiap tumpukan disudut ruangan untuk mendapatkan buku yang benar-benar ia cari dan ia inginkan. Namun tentu ia membutuhkan waktu yang sangat banyak untuk mendapatnyannya. Melebihi waktu yang diperlukan untuk mencari seekor kutu betina berusia 2 hari dibadan seekor gorilla.

Hal itu tentu saja membuat waktu dan energinya terkuras dengan dahsyatnya. Membuat dompet dan tagihan kartu kreditnya membengkak lantaran ongkos perjalanannya mencari buku yang ia cari. Ketidakjelasan itu lambat laun akan membuat ia cepat lelah dan jenuh ketika sedang dalam perjalanan mencari-cari buku yang ia inginkan.

Sama halnya dalam kehidupan ini. Manusia lebih menyukai kepastian yang ada didekatnya, bukan sebuah ketidakpastian yang jauh di awang-awang dalam hidupnya. Kita akan cenderung menyukai dengan sesuatu yang dekat, sesuatu yang praktis sesuatu yang mudah kita dapat, yang ada dipelupuk mata kita. Bukan suatu hal yang terlalu jauh, yang ada diseberang samudra sana, yang masih tidak jelas, yang rasanya sangat sulit kita dapatkan.
Seperti misalnya ketika seseorang diberikan tawaran untuk mengikuti program asuransi senilai 3.65 milyar dengan jangka waktu 10 tahun. Bandingkan dengan tawaran mendapatkan uang 1 juta dalam 1 hari. Meskipun nilai nominal yang akan kita peroleh dalam kurun waktu 10 tahun sama, tentu kita akan lebih memilih mengikuti program 1 hari 1 juta itu dibandingkan harus menunggu selama 10 tahun untuk mendapatkan 3.65 Milyar. Itu sebabnya, didalam hidup ini ketika kita membuat targetan kita harus memulainya dengan membuat terget jangka panjang dan melengkapinya dengan target-target jangka pendek yang realistis untuk kita raih.

Maka dari itu, saudara/i ku.... Mari kita bersama-sama membuat targetan-targetan yang ingin kita wujudkan, baik yang terkait dengan diri kita pribadi, yang terkait dengan ibu, ayah kita, keluarga kita, orang-orang yang kita cintai, saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita, dan orang-orang disekitar kita. Tak perlu membuat targetan yang muluk-muluk, yang terpenting targetan itu jelas dan realistis. Lebih baik membuat targetan yang sederhana, namun tercapai dibandingkan membuat targetan yang melangit namun kita gagal mencapainya.

Marilah kita bersama-sama kita bermimpi akan kehidupan kita 50 tahun mendatang, 25 tahun mendatang, 10 tahun mendatang, dan membangun mimpi-mimpi itu melalui tergetan-targetan kecil yang bisa kita capai saat ini. Melalui hal-hal yang dapat kita capai dalam 1 tahun kedepan, 1 semester kedepan, 1 bulan kedepan, dan 1 minggu kedepan.

Inilah 2010-Ku, kawan....
Inilah yang ingin kuraih ditahun ini


Seperti apa 2010 milikmu?

Bermimpilah setinggi-tingginya,
hingga kita merasa kita tak akan mampu melaksanakannya
Namun segera bangunlah dari mimpi itu
dan wujudkan melalui langkah-langkah kecil kita
Saat ini juga...


Ditulis untuk mengingatkan diri sendiri
Ruanganku, Malam ke 3
bulan pertama tahun 2010
Anggayudha A. Rasa

8 komentar:

Sugesti "mbemz" Nuraini Putranti mengatakan...

Man jadda wa jada!!
Keep u'r dreams breath, dek...
Salut, bagus tulisanmu. Tetep semangat nulis ya... Ikatlah ilmu dengan menuliskannya... ;)

aye mengatakan...

Makasih mbak'e...
insya Allah. saya sedang mencoba untk belajar lebih banyak berbagi dengan banyak orang. salah satunya melalui tulisan dan blog ini...
kritisi tulisan saya ya mbak.

Ni Putu Candra Dewi mengatakan...

hai kakak, ngeblog juga nih.. tulisannya menginspirasi sekali :) aku follow blognya ya, follow back dong..

Anonim mengatakan...

Sipsip, semangat terus! Menulis terus! Saling share ya..

http://gibranhuzaifah.wordpress.com

Amalina Komarudin mengatakan...

tulisannya bagus. insya Allah bermanfaat buat banyak orang.. :)

Anonim mengatakan...

nice blog...moga manfaat
rajin2 nulis ajah yah
taut blog awa
andri0204.wordpress.com

Anonim mengatakan...

hah kenapa ada angka 3,65? huhuhu jd inget ip semester 1... T.T
bagus ye tuliasan mu solutif!
btw 10 dinar buat apa? mas kawin? hahaha :p

aye mengatakan...

@ sani : ya buat tabungan lah. kan bisa dipake buat macem-macem ntar.. Beli laptop, modem dan....

@ teman-teman semuanya : makasih atas supportnya. masih sedang mencoba membiasakan menulis apa yang menjadi buah pemikiran saya.