Sabtu, 02 Januari 2010

Menjadi Teko Dalam Kehidupan

"Jadilah teko, ia tidak hanya diam dan diisi oleh air, akan tetapi ia mengisi air kedalam gelas yang tengah kosong"


Kadangkala, dalam hidup kita sadari atau tidak, banyak diantara kita yang hidup hanya untuk dirinya sendiri.
Banyak yang hanya belajar dan belajar, tanpa mengamalkan dan membagikan ilmu yang telah ia pelajari kepada orang banyak.
orang-orang seperti ini ibaratnya emas yang hanya tampak indah kemilau saja, tanpa dapat memberikan manfaat selain keindahan bagi orang yang melihatnya dan mengenakannya.
Ia hanya dikagumi karena ilmu yang dimilikinya begitu tinggi. Ia disegani banyak orang kartena gelar yang telah ia sandang.
Tapi ia tak mampu membuat orang lain menjadi orang yang lebih bermanfaat dengan ilmunya.

Rekan-rekanku, janganlah kita hidup menjadi orang yang seperti ini.
Hidup tanpa menjadi solusi bagi oprang banyak. hidup tanpa memberikan manfaat kepada orang lain. BUkankah kita hidup tidak hanya untuk diri sendiri?
kita hidup untuk orang lain, kita hidup untuk orang banyak.
Kita tidak hidup hanya untuk saat ini, tetapi kita hdup di masa kini untuk masa yang akan datang.

Jadilah orang yang berguna dengan ilmu yang kita miliki.
Dan tak harus menjadi berilmu (bergelar S1, S2 S3, Ph.D ataupun profesor) untuk dapat memuliakan orang lain.
CUkup dengan ilmu yang telah kita bawa dari lahir..

Tak perlu menjadi pintar untuk dapat menjadi guru. BUkankah guru yang baik adalah ghuru yang berkata denghan perbuatan dalam kehidupan ini?

Jadikan kehadiran kita sebagai agen-agen yang mampu membawa kehidupan banyuak orang menjadi lebih baik.

Karena kita hidup untuk mereka.
Berpikir, berbenah dan bergerak.

0 komentar: