Rabu, 31 Maret 2010

Merencanakan Kehidupan, Bagian Dari Ikhtiar Mewujudkan Masa Depan Gemilang

Suara gemuruh tepukan tangan menggema diseluruh penjuru ruangan, membahana, membuat hatinya tergetar haru. Ia tatap seluruh peserta seminar yang hadir saat itu, dan matanya tertuju pada sesosok tubuh wanita yang telah renta yang berada persis di kursi VVIP. Wajahnya keriput, dengan kain yang menutup kepalanya, wanita itu tersenyum kepada dirinya yang sedang berada di tengah-tengah panggung. Dengan menahan tangis dan air mata yang telah membendung di kelopak matanya, ia mendekatkan microphone ke arah mulutnya sambil berkata. 

”There is alwyas big women behind the sucess of big man. And for me, She is my hero, she is my inspiration, she is my teacher, she always beside me whenever I feel weak, whenever I feeling down, whenever I feel desperate. And I want every couples of eye here see, I want world see…. that she is …. 
My mother….” 
Lalu ia mendekati sang wanita yang badannya telah membungkuk itu. Mencium tangannya dengan penuh rasa hormat, mencium keningnya yang telah berkeriput hebat, lalu bersimpuh dan mencium kakinya, sebagai bentuk penghormatan tertinggi sambil meneteskan air mata dan berucap, “Bunda…. Kini Ananda telah berhasil menjadi orang seperti yang bunda harapkan. Ananda tak tahu bagaimana cara membalas selain kebaikan bunda selama ini, hanya ini yang dapat Ananda lakukan. Hanya ini persembahan yang dapat Ananda berikan kepada bunda, Tak ada yang dapat Ananda lakukan selain terus menerus mendo’akan kebaikan bagi bunda, kesehatan, dan kebahagiaan bunda, dunia maupun akherat. Apa yang Ananda lakukan saat ini hanyalah sebagian kecil dari upaya hamba menyenangkan bunda. Ananda harap bunda dapat menerima persembahan dari Ananda ini.” Wanita itu hanya mengelus rambut putranya dengan penuh rasa haru dan bangga dan berkata “Iya, anakku. Mama bahaia dengan semua yang sudah kamu berikan. Mama memaafkan semua kesalahan yang pernah kamu lakukan. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di surga-Nya kelak. Aamin”
Sesaat kemudian sang MC memanggil kembali sosok pria separuh baya menuju ke panggung Pengharagaan Peneliti Se ASIA itu. Dengan air mata yang membasahi wajahnya, ia berdiri dan kembali menuju panggung untuk menerima sebuah penghargaan peneliti inspirasional tahun 2025 itu. Dan sosok itu bernama.... Anggayudha Ananda Rasa.
***
Demikianlah gambaran singkat mengenai sebuah episode kehidupan yang menjadi impian saya. Sebuah mimpi dan harapan untuk bisa menjadi seorang peneliti yang memiliki kontribusi besar terhadap dunia ilmu pengetahuan. Sepotong episode mimpi tentang sebuah persembahan tertinggi untuk ibu saya. Sebuah harapan tentang kebahagiaan ibu saya. Itulah cuplikan dari kisah kehidupan yang akan saya rangkai nantinya.
Namun, hal itu hanyalah sepotong mimpi dari kue impian raksasa yang saya miliki. Cerita itu hanyalah gambaran tentang sebagian mimpi saya. Pada dasarnya impian saya hanyalah satu : mencapai surga, menjadi orang yang mulia karena ia memuliakan orang lain di hadapan Tuhannya. Menjadi orang yang bersahaja karena membuat orang lain bersahaja, menjadi manusia-manusia pilihan Allah yang dapat memberikan banyak manfaat di muka bumi ini.
Sebenarnya ada banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan keinginan, harapan-harapan dan impian tersebut. Dan menjadi peneliti, bagi saya adalah sebuah jalan yang sesuai bagi diri saya pribadi. Sebab dengan menjadi peneliti, kita mampu banyak berkontribusi pada penyelesaian permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia. Dengan menjadi peneliti, kita dapat menjadi bagian dari perubahan peradaban dunia. Kita dapat menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari permasalahan.
Namun tentu saja, untuk dapat mewujudkan impian-impian tersebut perlu adanya usaha yang tak pernah berhenti. Perlu adanya perjuangan yang berkepanjangan, dan perlu adanya perencanaan sejak dini.
Ibaratnya seorang pengembara, ia harus tau kemana tujuannya, dan dengan cara apa ia dapat tiba ditempat tujuannya. Sama halnya ketika kita telah memiliki impian, hal-hal yang ingin kita tuju dan ingin kita wujudkan.
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjadi seorang peneliti yang bijaksana, inspirasional, solutif dan bermanfaat bagi banyak orang. Syarat wajib yang harus dimiliki adalah pengalaman penelitian yang cukup, kemampuan analisis yang tinggi, logika yang tepat, kreativitas yang tiada batas dan kemampuan mensintesis solusi dengan baik. Dan dengan memperoleh gelar akademis setara Guru Besar atau Profesor, semua hal tersebut sangat memungkinkan untuk dapat diraih. Sebab untuk menjadi seorang Profesor, seseorang diwajibkan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Doktoralnya dengan sangat baik serta membimbing banyak orang. Dan seperti yang sudah kita ketahui bersama, untuk dapat menyelesaikan gelar akademik Doktor, seseorang harus menyelesaikan penelitian yang benar-benar ia rancang sendiri mulai nol hingga selesai, sehingga menghasilkan sebuah disertasi yang berkualitas tinggi. Seluruh hal tersebut diatas dapat dilatih melalui penelitian-penelitian dan proses pembimbingan yang dilakukan.
Jika targetan saya untuk mewujudkan hal tersebut pada tahun 2025, maka pada tahun 2014 saya harus menyelesaikan program Master, pada tahun 2021 setidaknya saya sudah menyelesaikan program doktor dan sudah menjadi profesor pada tahun 2023. Dengan demikian, saya memiliki waktu yang cukup untuk dapat mempersiapkan diri menjadi seperti yang telah saya paparkan diatas.
Kira-kira begitulah gambaran kehidupan saya dalam kurun waktu 15-20 tahun mendatang. Namun demikian, namanya perjalanan pasti selalu bertahap. Tidak mungkin kita tiba di tempat tujuan hanya dengan sebuah lompatan kecil yang tidak berarti apa-apa. Perlu ada tahapan untuk dapat mencapai tujuan itu.
Maka dari itu, setidak-tidaknya saya harus membuat target pencapaian dalam kurun waktu 5 tahun kedepan, 1 tahun kedepan dan 1 semester kedepan.
Adapun gambaran target yang ingin saya penuhi dalam kurun waktu 5 tahun mendatang disajikan dalam diagram sebagai berikut :
Salah satu Fokus utama yang ingin saya kejar dalam kurun waktu 5 tahun kedepan sejak saat ini adalah menyelesaikan studi Program Master di akhir tahun 2014. Hal ini saya lakukan sebagai salah satu batu pijakan dalam meniti karir dimasa mendatang. Dengan menyelesaikan program Master, maka langkah saya menuju seorang Ilmuan sekaligus dosen dapat berjalan dengan lebih mulus.
Tentunya perjalanan ini sangat akan mungkin lebih mulus jika saya menyelesaikan program master di salah satu negara yang penelitiannya berkembang dengan pesat. Hingga saat ini saya belum memutuskan akan melanjutkan program master di universitas tertentu, namun dalam gambaran yang saya miliki, saya akan menyelesaikan studi di salah satu universitas yang telah menjalin kerjasama dengan program studi Kimia ITB yakni di Groningen atau di Twente. Namun demikian, bukan berarti saya tidak menginginkan untuk mengambil progam master di universitas lain yang lebih baik seperti Todai (Tokyo University) dan universitas lainnya. Sampai saat ini saya masih sedang memantapkan langkah untuk menentukan pilihan, sebelum waktunya tiba.
Apapun pilihan itu, dimanapun nanti saya akan melanjutkan program studi master, setidak-tidaknya ada beberapa hal yang menjadi standar minimum untuk dapat meraih hal-hal tersebut. Beberapa hal yang perlu dilakukan (yang terpenting) antara lain :
1. Ikhtiar
Perbanyak ibadah. Sebab sebenarnya Allah-lah pemiliki alam semesta ini. Segala sesuatu yang ada di alam ini adalah milik-Nya dan IA Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Maka dari itu, kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Kehidupan agar jalan kita dibimbing sehingga tidak keluar dari jalur yang telah disediakan.
Selain itu kita juga sebaiknya berkomunitas dengan orang-orang shaleh, sehingga semangat kita dalam beribadah dapat terjaga. Pada dasarnya karakter dan kebiasaan kita terbentuk sesuai dengan lingkungan yang kita tinggali. Jika kita banyak bergaul dengan orang yang shaleh, maka sangat memungkinkan kita dapat termotivasi dan terinduksi untuk menjadi orang yang shaleh yang dapat menyelematkan orang tua kita ketika di akherat kelak.
Amal ibadah ini tentunya juga dapat membuat seluruh langkah kita dalam hidup ini diridhai oleh-Nya. Jika Allah telah ridha, maka surga adalah balasannya, dan impian saya setelah kehidupan di dunia ini dapat terwujud.


2. BACA lebih BANYAK:
a. Buku. Baik buku-buku yang sifatnya umum maupun spesifik.
Untuk mewujudkan obsesi sebagai seorang dosen, Adapun buku-buku khusus tersebut antara lain buku tentang sistem pengajaran, tentang pendikan, tentang pengembangan diri, tentang psikologi manusia dan tentang wawasan-wawasan umum (agar tidak ketinggalan zaman terhadap isu-isu terkini). Selain itu perlu juga membaca buku tentang biografi orang-orang ’besar’ yang telah banyak berkarya dan menjadi inspirasi bagi dunia Jadi setidaknya, ada 200 buku tambahan yang dimiliki dalam kurun waktu 5 tahun tersebut (1 tahun 40 buku baru atau majalah-majalah baru, dengan catatan semua buku dan majalah itu setidaknya sudah pernah dibaca). Alhamdulillah saat ini koleksi buku yang saya miliki mencapai angka 50 buah dengan jumlah yang telah selesai terbaca 80-90% dari keseluruhan buku yang saya miliki.
Dalam beberapa tahun kedepan, saya berkeinginan untuk memiliki sebuah perpustakaan pribadi dengan kumpulan buku-buku yang saya sukai dan saya butuhkan, lengkap dengan seluruh ornamen-ornamen penunjang perpustakaan.
Saya akan gunakan perpustakaan pribadi sekaligus perpustakaan keluarga ini sebagai tempat untuk dapat mengisi diri dengan ilmu. Akan ada kajian-kajian keagamaan yang diadakan secara rutin tiap pekannya. Kajian tafsir, kajian fiqh, dan kajian isu terkini bersama pakarnya. Alangkah bahagianya jika bisa duduk bersama anak-anak dan istri untuk mencari ilmu, menggali ilmu dan mengamalkannya. Saling mengingatkan dan saling menyemangati satu sama lain. Saling mencintai dan menyayangi karena-Nya.
b. Jurnal dan makalah
Untuk dapat mendukung penelitian yang dilakukan dan untuk membuka wawasan tentang penelitian yang akan dilakukan, maka perlu banyak-banyak membaca jurnal, makalah, dan karya-karya ilmiah. Oleh karena itu, perlu memiliki account dan berlangganan salah satu publikasi internasional.
3. lakukan LEBIH BANYAK PENELITIAN
Semakin banyak penelitian yang dilakukan, tentu kita akan terbiasa untuk melakukan penelitian-penelitian yang memiliki taraf lebih tinggi. Sehingga dengan memperbanyak penelitian yang dilakukan, maka akan banyak pembelajaran yang didapatkan.
Dalam kurun waktu 1 tahun ini, ada 3 penelitian yang sedang saya kerjakan, yaitu :

  • Proyek PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) yang saat ini sedang saya lakukan bersama keempat rekan saya yang lain. Program ini merupakan kompetisi Karya ilmiah Mahasiswa tingkat nasional. Tema penelitiannya tentang pemafaatan Rhodobacter sphaeroides (photobacter) untuk produksi biohydrogen sebagai suplai aditif fuel cell
  • Proyek Khusus. Merupakan penelitian yang wajib diambil oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Proyek khusus program Honours. Saat ini penelitian yang sedang saya lakukan mengenai pemisahan dan pemurnian albumin dari serum darah manusia sehingga didapatkan HSA (Human Serum Albumin)
  • Proyek Penelitian Biokimia. Merupakan proyek penelitian yang wajib diambil oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Penelitian Biokimia. Proyek yang sedang dikerjakan saat ini adalah Kloning gen pengekspresi glukanase pada vektor ekspresi

Kedepannya, saya berencana magang dengan salah satu profesor di universitas saya mengikuti program Master. (Membantu mengerjakan proyek dosen) sehingga pengalaman saya dalam penelitian bertambah. Jika mendapatkan honor itu lebih baik lagi untuk menambah jumlah tabungan saya untuk diberikan kepada bunda dan untuk persiapan menikah
4. Ikuti SEMINAR-SEMINAR
Untuk lebih memperluas wawasan, mendapatkan inspirasi dan membuat jaringan, maka saya perlu mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh beberapa institusi. Adapun seminar-seminar tersebut bisa yang sifatnya khusus terhadap suatu penelitian ataupun seminar-seminar yang sifanya umum. Namun, seminar-seminar yang sifatnya khusus pada bidang penelitian perlu diprioritaskan.
5. DISKUSI lebih banyak
Untuk lebih banyak membuka wawasan, latihan berkomunikasi, dan menambah jaringan, maka perlu dilakukan diskusi dengan lebih banyak orang, seperti misalnya berdiskusi dengan dosen, dengan alumni, dengan teman, dengan adik tingkat, dengan para praktisi penelitian, dan dengan masyarakat industri maupun masyarakat umum. Sehingga dapat melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang. Hal ini dapat dilakukan, selain untuk menambah wawasan namun juga untuk memperkaya pengetahuan.
Diskusi dapat dilakukan melalui media maya maupun media langsung. Media maya dapat melalui forum-forum atau milis. Sedangkan media langsung bisa dilakukan dikampus maupun di areal sekitar tempat tinggal.
Hingga saat ini baru ada 1 milis tentang ilmu kimia yang saya ikuti (milis Kimia_indonesia), 1 milis tentang kepustakaan (pustakaku.net) dan sisanya adalah milis diskusi beasiswa maupun keorganisasian. Alhamdulillah semuanya TIDAK AKTIF, karena terhambat fasilitas internet ditempat tinggal.
Targetnya, dalam 5 tahun kedepan saya adalah orang yang selalu On-Line 24 jam, sehingga diskusi, sharing informasi maupun akses informasi dapat lebih sering dilakukan kapanpun dan dimanapun.
6. Membuat JARINGAN
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, jaringan dapat dibuat dengan banyak cara, diantaranya adalah dengan mengikuti seminar, berdiskusi baik melalui milis maupun secara langsung dan dengan bergabung dalam organisasi yang terkait dengan bidang keprofesian (ilmuan)
7. Berlatih dalam komunikasi dan mengembangkan diri
Untuk lebih memudahkan dalam hal berkomunikasi, maka perlu latihan berkomunikasi baik dengan orang banyak maupun secara personal. Adapun hal ini dapat dilakukan melalui :



  • Berorganisasi

Dengan berorganisasi, maka ada banyak hal yang dapat saya latih. Seperti misalnya berlatih berkomunikasi dalam forum resmi (melalui rapat, musyawarah akbar, simposium,dsb), berlatih mengkonsep dan merancang sesuatu (saat akan mengadakan kegiatan atau program pembinaan), berlatih dalam menuangkan gagasan (saat menyusun proposal), berinteraksi dengan masyarakat luas (industri, praktisi dsb) pada saat mengajukan proposal sponsorship, mengatur waktu (sebab berorganisasi sangat menyita waktu sehingga menuntut saya untuk dapat mengatur waktu agar lebih efisien lagi), belajar memprioritaskan sesuatu (saat menyelenggarakan kegiatan dan sebah program kerja), belajar mengontrol emosi diri (saat sedang mengalami perbedaan pendapat dengan rekan se-organisasi pada saat rapat), belajar memimpin (mengatur orang lain dan mengajak orang lain untuk menjalankan suatu pekerjaan) dan berbagai macam hal lainnya yang tidak saya dapatkan di bangku kelas. Pada intinya, berorganisasi sangatlah perlu. Sekalipun saya telah menetapkan langkah saya sebagai seorang ilmuan dan dosen nantinya. Sebab, saya sangat yakin bahwa kehidupan sosial itu lebih penting daripada kehidupan individual. (Lebih penting bukan berarti kehidupan individual tidak penting)

  • Menjadi Asisten Laboratorium

Dengan menjadi asisten laboratorium saya dapat belajar untuk mengkomunikasikan hal-hal yang saya mengerti kepada peserta praktikum. Sehingga saya dapat berlatih untuk mengemas ilmu-ilmu kimia yang katanya sangat sulit dipahami kedalam bahasa yang mudah dimengerti dan menyenangkan. Selain itu, dengan menjadi asisten saya dapat belajar dari peserta praktikum tentang bagaimana mereka memandang praktikum yang relatif sulit bagi mereka. Bisa membuka pandangan terhadap ilmu kimia.

  • Menjadi Asisten Dosen

Menjadi asisten dosen merupakan sebuah pilihan yang dapat saya ambil untuk membangun jaringan dengan dosen, berdiskusi lebih banyak dengan dosen, mempelajari pola pengajaran dosen, mendapatkan ilmu-ilmu atau wawasan-wawasan baru dan tentunya berlatih menjadi dosen (saat mengajarkan sebuah materi kepada peserta kelas). Target saya, pada tingkat 4 saya akan menjadi asisten dosen.
8. CETAK PRESTASI
Prestasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untk meningkatkan kualitas diri kita. Berprestasi pada dasarnya adalah menjadi lebih baik daripada orang lain. Prestasi ini sifatnya ada yang formal dan nonformal (Penulis). Dikatakan formal ketika prestasi itu diakui oleh orang banyak melalui sebuah pengakuan status tertentu (misalnya dalam perlombaan, kompetisi, dari rektorat karena telah menjadi Cumlaude, dan sebagainya). Sedangkan dikatakan nonformal ketika tidak diakui oleh orang banyak melalui sebuah mekanisme pengakuan status terentu. Misalnya, ketika seseorang yang awalnya tidak bisa mengatur waktu, namun dengan kemauan dan usaha yang keras ia dapat mengatur waktunya dengan baik dalam tempo waktu tertentu, maka menurut saya orang tersebut dapat dikatakan berprestasi.
Mencetak prestasi yang saya maksudkan untuk mewujudkan targetan 5 tahun ini adalah prestasi formal maupun prestasi nonformal. Targetan Prestasi formal yang inigin saya raih dalam hal ini adalah :
IPK > 3 pada saat kelulusan
menjuarai setidak-tidaknya 5 kompetisi, yaitu :

  1. i. Kompetisi Inovasi Agroteknologi 2009 (Alhamdulillah sudah dipenuhi, mendapatkan juara II)
  2. ii. Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis 2010 (Alhamdulillah sudah berpartisipasi, hasil baru diumumkan bulan Mei 2010)
  3. iii. PIMNAS 2010 (Alhamdulillah sedang dalam tahapan Penelitian PKMP untuk bisa menuju ke Bali dalam ajang PIMNAS 2010)
  4. iv. Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah 2011 (merupakan program lanjutan dari penelitian yang telah saya lakukan)
  5. v. PIMNAS 2011 (direncanakan untuk mengikutinya pada tahun depan dengan topik karya yang berbeda)
  6. vi. Kompetisi Inovasi Agroteknologi 2010 (diadakan bulan september 2010, sedang direncakan untuk mengikuti)
  7. Kompetisi Inovasi Teknologi ITB 2010 (diadakan bulan April 2010, sedang menyusun tim dan meranang konsep penelitian)
  8. viii. Penghargaan Peneliti Muda, diadakan oleh PR. BUMI PUTERA 2011 (merupakan tindak lanjut dari artikel ilmiah yang pernah dibuat)
  9. ix. Dan lomba-lomba tingkat nasional lainnya
9. Memiliki FASILITAS
Tentunya fasilitas akan dapat menunjang seluruh hal yang telah saya rancang. Fasilitas tersebut akan mempermudah langkah yang akan saya tempuh. Beberapa fasilitas terpenting yang diperlukan antara lain adalah laptop/netbook dengan akses internet dimana saja dan kapan saja. Sebab dengan dapat bekerja dimanapun, efisiensi waktu yang saya miliki dapat lebih banyak. Adapun fasilitas tambahan yang diperlukan adalah kendaraan pribadi, namun hal tersebut bukan hal yang primer, jadi tidak masuk kedalam bagian dari perencanaan saya untuk segera memilikinya.
10. Memiliki Publikasi
Publikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam bidang akademik dan penelitian. Publikasi mencerminkan bahwa kita sedang melakukan penelitian dan penelitian yang kita lakukan menghasilkan data yang dapat diolah dan diakses oleh siapapun. Publikasi juga menunjukkan bahwa kita memang aktif didalam meneliti. Semakin banyak publikasi yang dimiliki seseorang, maka semakin besar kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan.
Publikasi memiliki beberapa jenjang, mulai dari jenjang atau tingkatan komunal lokal, institusional, nasional hingga ke tingkat internasional. Tingkatan publikasi juga menunjukkan tingkat kompetisi untuk dapat menerbitkan paper/hasil penelitiannya. Contohnya paper seseorang akan lebih sulit diterima oleh jurnal NATURE dibandingkan jurnal MAHASISWA Indonesia, sebab tingkatannya berbeda. Semakin banyak jurnal tersebut dikonsumsi oleh masyarakat ilmiah, maka semakin sulit karya kita untuk dapat lolos seleksi.
Saya memiliki impian untuk dapat menghiasi salah satu halaman di majalah NATURE dengan nama seorang Warga negara Indonesia : Anggayudha Ananda Rasa. Namun sekali lagi untuk dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan proses dan proses itu berlangsung dalam beberapa tahapan. Setidaknya selama menjalani pendidikan pada program Strata 1, saya memiliki target untuk dapat meloloskan 1 hasil karya saya di Jurnal Mahasiswa Indonesia.
Oleh karena itu, saya harus banyak belajar menulis dan lebih sering membaca. Sehingga keterampilan baca-tulis saya meningkat dan dapat membantu saya didalam menyusun sebuah karya ilmiah (paper) untuk dipulikasikan.
Hingga saat ini, saya telah memiliki sebuah blog dan telah menulis sekurang-kurangnya 20 judul tulisan yang isinya tentang pemikiran-pemikiran saya yang saya nilai cukup baik. Saya masih dalam tahap belajar menulis dan menuangkan pemikiran melalui tulisan.
Dalam 1 tahun kedepan, saya memiliki target tulisan saya dimuat di salah satu koran nasional : Kompas. Selain itu saya juga memiliki target untuk mempublikasikan hasil penelitian saya di Jurnal Mahasiswa Indonesia, serta mempresentasikannya di salah satu seminar.
11. Memiliki TABUNGAN
Fasilitas-fasilitas yang diperlukan tentu dapat diperoleh jika memperoleh uang yang cukup. Tidak hanya itu, dengan uang yang cukup maka Insya Allah apa yang telah direncanakan dapat berjalan dengan lebih mulus. Khususnya untuk mewujudan hal keempat yang ingin diraih dalam tempo waktu 5 tahun mendatang, yaitu menikah untuk menyempurnakan separuh dari agama.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pernikahan adalah mahar atau yang sering kita kenal dengan mas kawin. Selain itu, perlu dilakukan sebuah resepsi pernikahan sederhana untuk mengumumkan ke masyarakat luas bahwa saya telah mengakhiri masa lajang saya. Tidak hanya itu, untuk menunjang kehidupan keluarga yang akan saya bina, saya membutuhkan pemasukan finansial. Oleh karena itu sudah merupakan hal yang harus dipenuhi untuk dapat mewujudkannya yaitu memiliki tabungan. Setidak-tidaknya 25 dinar atau setara dengan 30 juta (1 dinar = 1-1.5 juta rupiah).
Bukan angka yang sedikit bagi seorang mahasiswa. Maka dari itu, perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pemasukan, khususnya dalam jumlah besar. Pemasukan-pemasukan ini direncanakan berasal dari hasil memenangkan kejuaraan-kejuaraan serta dari hasil mengajar. Uang yang diperoleh dari hasil kompetisi dan mengajar ini sebagian ditabung dan sisanya digunakan untuk mempersiapkan diri mengikuti bimbingan belajar bahasa Asing, tes TOEFL dan keperluan administrasi menuju keluar negeri.
Selanjutnya beasiswa yang diperoleh sebagian ditabung sehingga ketika telah menyelesaikan program studi Master, ada sejumlah tabungan yang dapat dikurskan menjadi rupiah. Selama menjalani program master, saya juga berencana akan bekerja sambilan sehingga dapat menambah jumlah tabungan yang saya miliki. Siang kuliah dan penelitian, malamnya saya bekerja waktu paruh.


Sebelas targetan utama itulah yang akan menjadi fokus utama saya didalam meniti karir di masa mendatang. Artinya, seluruh potensi, waktu dan kemampuan yang saya miliki saya fokuskan untuk memenuhi target dan harapan-harapan tersebut. Bukan berarti rencana yang saya susun sedemikian rupa ini akan berjalan sesuai dengan harapan. Bukan berarti pula kehidupan saya di masa mendatang akan sama persis dengan seperti yang saya tulis saat ini. Apa yang tertuang dalam tulisan ini hanyalah sebuah upaya untuk menuliskan gagasan, pemikiran dan rencana-rencana kehidupan yang saya miliki, sehingga dapat menjadi media pengingat bagi saya ketika saya mulai terlena dan terlupa akan tergetan yang telah saya susun sendiri.
Apa yang saya rencanakan ini hanyalah sebagian upaya saya, sebagian kecil dari ikhtiar yang saya lakukan untuk menggapai keridhaan-Nya. Sekalipun Takdir itu adalah rahasia Tuhan, tapi manusia berhak untuk menentukan takdirnya sendiri. Sebab takdir Tuhan itu hadir setelah takdir yang ditentukan oleh manusia. Bukankah Allah telah berfirman dalam Surah Ar Ra’d ayat 13 :


” Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubah nasibnya “ (Potongan dari Al Qur’an surat Ar Ra’d : 11)


Jika yang bisa kita lakukan hanyalah berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa, tidak akan ada yang kita peroleh. ika kita tidak menolong diri sendiri, bagaimana Tuhan akan menolong kita??! aka dari itu, kita perlu memperjuangkan apa yang akan kita raih dengan segenap kemampuan yang kita miliki.
Saya yakin, apa yang ada didepan sana jauh lebih sulit dan lebih berat dari apa yang saya bayangkan saat ini. Semakin hari, semakin tua, maka tantangan perubahan akan semakin besar. Meski terasa tidak mudah hal ini akan menjadi hal yang menantang. Bukankah jalan-jalan kemenangan adalah jalan yang mendaki lagi terjal? Dan jalan para pecundang adalah jalan yang datar dan sempit?! Maka dari itu, Tidak pernah ada kata menyerah, Never ever surrender....


Akhir pekan terakhir Maret 2010
Anggayudha A. Rasa